Bentala.co.id – Nasib puluhan ribu tenaga kerja (Naker) yang terlibat dalam pengelolaan ladang minyak Blok Rokan kini tengah menjadi sorotan. Pasalnya, hanya dalam hitungan bulan kedepan, ladang minyak yang dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) itu akan beralih ke PT Pertamina.
Sementara, soal kejelasan tentang nasib para karyawan yang kini bekerja di PT CPI, maupun yang di perusahaan mitra jasa penunjang, masih banyak menjadi pertanyaan.
Hal itu pun menjadi salah satu fokus pembahasan dalam rapat virtual antara Gubernur Riau Syamsuar dan Presiden Direktur PT CPI, Albert Simanjuntak pada Kamis (18/2/2021).
Albert mengungkapkan bahwa saat ini jumlah karyawan PT CPI dan juga karyawan yang bekerja di perusahaan mitra yang mengoperasikan blok Rokan ada sekitar 2.700 orang.
“Kemudian juga karyawan mitra kerja penyedia jasa-jasa pemboran, operasi perawatan, dan operasi di lapangan migas ada sekitar 20 ribuan orang,” terang Albert.
Dalam rapat tersebut, dia berharap soal nasib puluhan ribu Naker yang terlibat dalam pengelolaan Blok Rokan selama ini dapat menjadi perhatian.
“Sehingga pada masa transisi, operasional yang selama ini berjalan dapat dipertahankan. Tentunya hal ini terus akan dikawal agar transisi terus berjalan lancar,” terangnya.
Sementara itu, Gubernur Syamsuar mengatakan, sebelumnya pihaknya telah membicarakan terkait kejelasan para karyawan dan buruh yang selama ini bekerja di Blok Rokan kepada manajemen Pertamina.
“Kami juga telah membicarakan hal tersebut dengan Direktur Pertamina Hulu Blok Rokan bahwa karyawan PT CPI
Melanjutkan terhadap mitra kerja yang selama ini bekerja sama dengan PT CPI, cuma mungkin kebijakan dari Pertamina sendiri yaitu ada batasan umur,” tuturnya. (Bnt/1)